sejarah dan definisi material silicon carbide.
![]()  | 
| Carbide Endmill | 
Silicon carbide (SiC) itu… yang pasti bukan jenis makanan, apalagi  pakaian yang lagi ngetrend di korea. Bukan juga nama artis korea yang  disebut Oppa… oppa, bukan juga judul drama percintaan korea yang  terbaru… hehehe. Jadi apakah itu? mari kita tanya Galileo Galilei… lho…
SiC itu masuk ke dalam keluarga keramik buatan yang pertama kali  ditemukan oleh Edward Goodrich Acheson pada tahun 1890 secara tidak  sengaja. Struktur atomnya mempunyai ikatan kovalen dengan sedikit ionik  menjadikan SiC ini sangat keras. Awal pertama kali ditemukan, penggunaan  SiC terbatas hanya untuk material abrasive (buat ngamplas), sekarang  penggunaan SiC luas sekali. Secara umum bisa dibagi menjadi dua, SiC  sebagai keramik fungsional dan SiC sebagai keramik struktural. Dengan  tidak mengurangi rasa hormat, saya hanya akan bercerita tentang SiC  sebagai struktural material 
 .
Konsekuensi dari ikatan kovalen yang dipunyai SiC, material ini  begitu keras, menjadi material terkeras ketiga setelah Diamond dan cubic  BN. Sayangnya, ikatan kovalen juga menjadi kelemahan SiC dimana sulit  sekali mendapatkan SiC dengan densitas yang tinggi tanpa bantuan aditif.  Sebagai contoh, untuk mendapatkan SiC murni dengan densitas tinggi  setidaknya dibutuhkan suhu sintering minimal 2500 C dengan tekanan 50  MPa [1]. Tentu temperatur setinggi itu sangat tidak ekonomis untuk  pengembangan di industri. Akhirnya, para peneliti pun berlomba-lomba  untuk membuat SiC pada suhu yang relatif rendah dan berhasil  saudara-saudara. Xie Mao-Lin et. al. [2] berhasil mensintesa SiC murni  pada temperatur 1300 C dengan tekanan 4.5 GPa. Well, one problem is  solved but the other problem appears. Tekanan yang sangat tinggi  tersebut 11-12 dengan temperatur tinggi dalam aplikasi di industri,  sangat tidak ekonomis. Jadi diperlukan cara lain supaya SiC bisa dibuat  pada temperatur yang moderate dengan tekanan yang kecil.
Read more »
