Friday, October 12, 2012

sejarah dan definisi material silicon carbide.

sejarah dan definisi material silicon carbide.
http://letsbegins.blogspot.com/
Carbide Endmill

Silicon carbide (SiC) itu… yang pasti bukan jenis makanan, apalagi pakaian yang lagi ngetrend di korea. Bukan juga nama artis korea yang disebut Oppa… oppa, bukan juga judul drama percintaan korea yang terbaru… hehehe. Jadi apakah itu? mari kita tanya Galileo Galilei… lho…

SiC itu masuk ke dalam keluarga keramik buatan yang pertama kali ditemukan oleh Edward Goodrich Acheson pada tahun 1890 secara tidak sengaja. Struktur atomnya mempunyai ikatan kovalen dengan sedikit ionik menjadikan SiC ini sangat keras. Awal pertama kali ditemukan, penggunaan SiC terbatas hanya untuk material abrasive (buat ngamplas), sekarang penggunaan SiC luas sekali. Secara umum bisa dibagi menjadi dua, SiC sebagai keramik fungsional dan SiC sebagai keramik struktural. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya hanya akan bercerita tentang SiC sebagai struktural material :D .

Konsekuensi dari ikatan kovalen yang dipunyai SiC, material ini begitu keras, menjadi material terkeras ketiga setelah Diamond dan cubic BN. Sayangnya, ikatan kovalen juga menjadi kelemahan SiC dimana sulit sekali mendapatkan SiC dengan densitas yang tinggi tanpa bantuan aditif. Sebagai contoh, untuk mendapatkan SiC murni dengan densitas tinggi setidaknya dibutuhkan suhu sintering minimal 2500 C dengan tekanan 50 MPa [1]. Tentu temperatur setinggi itu sangat tidak ekonomis untuk pengembangan di industri. Akhirnya, para peneliti pun berlomba-lomba untuk membuat SiC pada suhu yang relatif rendah dan berhasil saudara-saudara. Xie Mao-Lin et. al. [2] berhasil mensintesa SiC murni pada temperatur 1300 C dengan tekanan 4.5 GPa. Well, one problem is solved but the other problem appears. Tekanan yang sangat tinggi tersebut 11-12 dengan temperatur tinggi dalam aplikasi di industri, sangat tidak ekonomis. Jadi diperlukan cara lain supaya SiC bisa dibuat pada temperatur yang moderate dengan tekanan yang kecil.
Read more »